KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadapan
Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-NYA lah
makalah Strategi Pembelajaran Penjas
yang berjudul “Gaya
Komando / Command Style” ini dapat terselesaikan tepat pada waktu
yang telah ditentukan.
Pada kesempatan ini tidak lupa
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan
makalah ini dengan baik. Penulis
menyadari sepenuhnya bahwa makalah inii sangat jauh dari sempurna dan banyak
kekurangan baik sistematik, penulisan, literature, dan lain-lain.Untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran para pembaca yang bersifat membangun dan
membuat makalah ini menjadi lebih baik.
Akhir kata kami mengucapkan semoga
makalah ini bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.Terimakasih.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan jasmani sebagai komponen
pendidikan secara keseluruhan telah disadari oleh banyak kalangan. Namun, dalam
pelaksanaannya pengajaran pendidikan jasmani berjalan belum efektif seperti
yang diharapkan. Pembelajaran pendidikan jasmani cenderung tradisional. Model
pembelajaran pendidikan jasmani tidak harus terpusat pada guru tetap pada
siswa. Orientasi pembelajaran harus disesuaikan dengan perkembangan anak, isi
dan urusan materi serta cara penyampaian harus disesuaikan sehingga menarik dan
menyenangkan, sasaran pembelajaran ditujukan bukan hanya mengembangkan
keterampilan olahraga, tetapi pada perkembangan pribadi anak seutuhnya. Konsep
dasar pendidikan jasmani dan model pengajaran pendidikan jasmani yang efektif
perlu dipahami oleh mereka yang hendak mengajar pendidikan jasmani.
Dalam
pengajaran gaya mengajar menurut Moska
Mostton menggambarkan bahwa setiap gaya mengajar terdapat tujuan dan hakikat
yang mendasarinya. Hakikat setiap gaya mengidentifikasikan bahwa penerapan pada
gaya yang diberikan sangatlah fleksibel terhadap rintangan yang harus dilalui
oleh setiap gaya. Hakikat tersebut memberikan gambaran yang jelas pada setiap
gaya. Pengurangan yang terjadi akan menghilangkan pelaksanaan gaya tersebut
yang pada akhirnya mempengaruhi pencapaian tujuan. Selain itu, perilaku
waspada, yaitu perilaku yang wajar pada setiap struktur gaya akan menjamin
pencapaian tujuan kegiatan belajar mengajar. Ketika guru menjadi ahli
menggunakan setiap gaya tersebut, dia akan lebih fleksibel dan mampu mengubah
gaya tersebut, sehingga mencapai lebih banyak tujuan dan mendapatkan lebih
banyak siswa yang berhasil.
2. Rumusan Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan gaya komando?
2. Bagaimana
penerapan gaya komando?
3.Apa saja
kelemahan dan kelebihan gaya komando?
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Definisi Gaya Komando (command
Style)
Gaya komando adalah pendekatan
mengajar yang paling bergantung pada guru. Tujuannya adalah penampilan yang
cermat. Guru menyiapkan semua aspek pengajaran dan ia sepenuhnya bertanggung
jawab dan berinisiatif terhadap pengajaran dan memantau kemajuan besar dari
perkembangan siswanya. Pada dasarnya gaya ini ditandai dengan penjelasan,
demonstrasi, dan latihan. Lazimnya, gaya itu dimulai dengan penjelasan tentang
teknik baku, dan kemudian siswa mencontoh dan melakukannya berulang kali.
Evaluasi dilakukan berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan. Siswa dibimbing ke
suatu tujuan yang sama bagi semuanya. Memang Gaya Mengajar Komando kebanyakan
terbukti efektif karena ilmu yang diperoleh oleh siswa akan cepat diserap dan
dapat dimengerti, inilah peran guru dibutuhkan sepuasnya. Guru menyiapkan semua
aspek pengajaran yang mendukung dan yang efektif
B.
Sasaran Gaya Komando
Gaya komando
atau gaya perintah, ini semua keputusan diambil oleh guru. Bagian ini akan
merinci peranan guru, peranan siswa, dan hasil yang akan dicapai karena
menggunakan gaya yang diuraikan. Dengan menggunakan gaya komando, maka sasaran
yang akan di capai akan melibatkan siswa yang akan mengikuti petunjuk-petunjuk
guru, dengan sasara-sasaran tertentu.
1.
Bagian ini akan
merinci peranan guru, peranan siswa dan hasil yang dicapai karena penggunaan
gaya yang diuraikan.
2.
Dengan
menggunakan gaya komando, maka sasaran yang dicapai akan melibatkan siswa yang
akan mengikuti petunjuk-petunjuk guru, dengan sasaran-sasaran sebagai berikut:
(1)
Respons langsung terhadap petunjuk yang diberikan
(2)
Penampilan yang sama / seragam
(3)
Penampilan yang disinkronkan
(4) Penyesuaian
(5) Mengikuti
model yang telah ditentukan
(6) Mereproduksi model
(7) Ketepatan dan kecermatan respons
(8
Meneruskan kegiatan dan tradisi kultural
(9)
Mempertahankan tingkat estetika
(10)
Meningkatkan semangat kelompok
(11)
Penggunaan waktu secara efisien
(12)
Pengawasan keamanan
C.
Penerapan Gaya Komando :
· Ingin
diajarkan ketrampilan khusus atau khas
· Menangani
kelas yang sulit dikendalikan
· Ingin
mencapai kemajuan yang lebih cepat
· Sekelompok
anak yang memerlukan bantuan khusus
Peran guru pada
pembelajaran ini sangat dominan, yaitu sebagai pembuat keputusan pada semua
tahap, karena pada tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi
sepenuhnya dilakukan oleh guru, sedangkan peserta didik/siswa hanya berperan
sebagai pelaku ataupun pelaksana saja yang sepenuhnya harus tunduk terhadap
pengarahan, penjelasan, dan segala perintah dari guru. Esensi dari gaya komando
adalah adanya hubungan yang langsung dan cepat antara stimulus guru dan respon
murid. Stimulus berupa tanda/komando yang diberikan guru, akan mengawali setiap
gerakan peserta didik/siswa dalam menampilkan gerakan sesuai dengan contoh dari
guru.Gaya komando sangat sesuai untuk kegiatan pembelajaran stretching,
kalestenik dan teknik dasar
D. Kelemahan dan Kelebihan Gaya Komando
Kelebihan gaya Komando Adalah :
1) Keseragaman gerak
2) Jika dilakukan oleh banyak orang dapat
membuat suasana indah dan menyenangkan
3) Mengembangkan perilaku disiplin
4) Menghasilkan tingkat kegiatan yang tinggi
5) Bila waktu yang tersedia pendek gaya
komando memberikan hasil kesegaran jasmani dan perkembangan motorik daripada
gaya yang lain.
6) Untuk keberhasilannya, tidak memerlukan
pengetahuan yang mendalam.
7) Guru dapat mengontrol proses belajar
sehinga tidak ada kemungkinan timbul sesuatu yang tidak di harapkan sesuai
dengan gagasan siswa.
Kekurangan Gaya
Komando Adalah :
1) Kurang mengembangkan penalaran
2) Kurang mengembangkan pembentukan sifat
3) Tidak demokratis
4) Penyaluran aspek sosial, emosional, dan
kognitif sangat terbatas
5) Tidak peka terhadap keperluan dan
perbedaan perorangan.
6) Menghambat perkembangan kreativitas dan
individualitas.
7) Tidak membangkitkan gairah untuk berlatih
di luar jam pelajaran.
E. Implikasi
Penggunaan gaya Komando
1. Standar penampilan sudah mantap dan pada
umumnya satu model untuk satu tugas
2. Materi pembelajaran dipelajari dengan cara
meniru dan mengingat melalui penampilan
3. Materi pembelajaran dipilah-pilah menjadi
bagian-bagian yang dapat ditiru
4. Tidak ada perbedaan individual, diharapkan
meniru model
F. Unsur-unsur
Khas dalam Pembelajaran dengan Menggunakan Gaya Komando
1. Semua keputusan dibuat oleh guru
2. Menuruti petunjuk dan melaksanakan tugas adalah
merupakan kegiatan utama siswa
3. Menghasilkan tingkat kegiatan yang tinggi
4. Dapat membuat siswa merasa terlibat dan
termotivasi
5. Mengembangkan perilaku disiplin, karena harus
mentaati prosedur yang telah ditetapkan
G.
Saluran-saluran Pengembangan
1. Menurut Mosston, selama masa pembelajaran
setiap orang memperoleh kesempatan
untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan fisik, sosial, emosional, dan
kognitifnya.
2. Mosston berbicara tentang empat saluran
perkembangan:
a. Saluran fisik: meningkat dengan pesat
selama menggunakan gaya komando
b. Saluran
sosial terbatas
c. Saluran
emosional terbatas
d. Saluran
kognitif terbatas
H. Penerapan Gaya Mengajar Komando dalam Pembelajaran
Penjas
Dalam
gaya komando ini guru penjas harus aktif karena penjelasan, penyampaian materi
diberikan oleh guru penjas itu sendiri. Dalam gaya komando dari pra pertemuan,
saat pertemuan dan pasca pertemuan keputusan semua diambil oleh guru penjas.
Penerapan gaya mengajar komando
dalam pembelajaran penjasorkes :
Kelas/semester : I / I
Waktu : 2 x 30 menit
Standar Kompetensi : Mempraktikkan
gerak dasar ke dalam aktivitas jasmani dan nilai yang terkandung di dalamnya
Kompetensi Dasar : Mempraktekkan gerak dasar
menangkap objek berbagai ukuran dalam permainan seederhana dan kerjasama,
toleransi, kejujuran, dan tanggung jawab
Indikator
:
Melempar/melambungkanbola ke berbagai arah
Materi
:
Gerak dasar manipulatif
a)
Pra Pembelajaran
Guru membuat rancangan pembelajaran
b)Saat Pembelajaran
Pendahuluan
- Guru menyiapkan siswa
- Guru memimpin berdo’a
- Guru memberikan pengarahan tentang materi yang akan di ajarkan
- Guru memimpin pemanasan
Inti
Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok, masing-masing
kelompok terdiri dari 6 siswa. Masing-masing kelompok di suruh berbaris
berbanjar, guru memberikan contoh bentuk barisan yang benar. Guru memberikan
contoh dan instruksi gerakan kemudian siswa melakukan gerakan tersebut.
Gerakan 1# : siswa membawa bola
dan berlari ke depan ke arah bendera, kemudian berbalik arah dan mengoper bola
ke teman kelompoknya. Gerakan tersebut diteruskan sampai semua kelompok
melakukan semua. Setelah selesai guru memberi reward kepada kelompok yang
berhasil menyelesaikan paling cepat,dan memberikan punishment kepada kelompok
yang paling lambat sesuai kesepakatan yang telah disampaikan di sesi
pendahuluan. Guru mengoreksi gerakan yang salah kemudian memberi contoh yang
benar dan menyuruh siswa memperbaiki gerakan pada kesempatan berikutnya.
Gerakan 2#: masing-masing
siswa mengambil posisi kangkang dengan jarak antar siswa satu setengah lengan.
Siswa paling belakang membawa bola dengan berlari zig-zag melewati teman satu
kelompoknya, setelah sampai depan kemudian menggelindingkan bola melalui
sela-sela kaki teman satu kelompoknya. Siswa paling belakang menangkap bola
kemudian melakukan gerakan sesuai siswa pertama, gerakan tersebut dilakukan
sampai seluruh anggota kelompok melakukan semua.
Guru mengoreksi gerakan yang salah kemudian memberi
contoh yang benar dan menyuruh siswa memperbaiki gerakan pada kesempatan
berikutnya.
Penutup
-
Guru memberikan evaluasi terhadap gerakan siswa
-
Membetulkan
gerakan yang salah dengan memberi contoh gerakan yang benar
-
Guru memberi motivasi kepada siswa agar lebih semangat
dalam belajardan berlatih
BAB III
PENUTUP
1.Kesimpulan
Model
pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari
awal sampai akhirnya yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain,
model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu
pendekatan, metode dan teknik pembelajaran. Gaya komando
adalah pendekatan mengajar yang paling bergantung pada guru. Tujuannya adalah
penampilan yang cermat.
2.Saran
Sebagai calon guru, hendaknya kita mempelajari
berbagai macam model-model pembelajaran dengan sungguh-sungguh, sehingga kita
dapat mengaplikasikannya dalam pembelajaran yang akan kita alami kemudian hari.
Gaya pengajaran sangat penting karena
dapat mempengaruhi keberhasilan pengajaran bagi guru, dan belajar bagi siswa.
Penggunaan model harus disesuaikan dengan keadaan sekolah, keadaan guru,
keadaan siswa, serta kurikulum yang ada.